Kamis, 31 Desember 2009

LUKA CINTA


“ Aku ingin berhenti mencintaimu ” katamu malam itu, Malam dingin yang selalu kita lewati bersama dengan canda. Aku tidak tahu apa maksud ucapanmu, apakah kamu mau mengakhirimalam-malam indah ini dengan segala kehangatan yang sama-sama kita rasakan.
“ Kenapa? ” tanyaku, pertanyaan yang bodoh menurutmu.
“ Karena ada banyak kebohongan antara kita, bahkan aku membohongi diriku sendiri. Aku tak berani jujur dan berterus terang kepada diriku sendiri. Aku adalah pengecut ”
“ Kebohongan seperti apa? Dan kejujuran yang bagaimana yang kamu harapkan?”
“ Aku takut..takut mengatakan kebenaran ini, takut kamu terluka dan membenciku.”
“ Katakanlah...aku adalah kekasihmu, aku adalah orang yang penuh pengertian, bisa membimbing kamu dan menjagamu, masih ingatkah kamu dengan kata-kata itu? Kata yang benar-benar indah saat kamu mau menjadi kekasihku. ”
“ Maafkan aku...seharusnya aku tidak pernah menerimamu, memberimu harapan, membuaimu dengan mimpi keindahan. Harusnya kita hanya teman. Teman yang dekat yang bisa saling menghibur, saat kita dirundung duka. Tapi kamu salah, kamu mengartikan perhatianku secara berlebihan. Kamu menginginkan hubungan yang lebih dari seorang sahabat. Kamu...”
“ Sudahlah, aku tahu kemana arah pembicaraan kamu, seperi malam-malam yang sudah berlalu, kamu selalu membahas hal-hal yang sama. Tapi kamu selalu luluh dan mau mencoba menjadi bagian dari diriku. ”
“ Tapi tidak untuk malam ini, aku ingin lari darimu, aku ingin lari menjauh dari kasih sayangmu, aku ingin melepaskan pelukan indah ini. ”
“ Kenapa?...kenapa tidak segera kamu katakan alasan tolol itu malam ini ? ”
“ Kamu tidak akan sanggup mendengarnya, kamu akan mati mendengar kebenaran itu. Dan kamu akan menghancurkan dunia yang indah ini, karena amarah dan luka dihati. Yang tidak pernah kamu tahu, pada siapa kamu mengadu. ”
“ Aku adalah orang yang tegar, aku bukan orang lemah sepertimu yang menangis tersedu-sedu kareana diputus pacar.bayangkan seandainya kita tidak bertemu, kamu pasti akan berdiri ditengah lalu lalang kendaraan, agar tubuhmu dilumat hancur bersama deru angkuh mesin-mesin itu. Karena kamu sudah tidak punya harga, kamu sudah menggadaikan lekuk indah tubuhmu pada pacarmu, kamu harap dia tulus dan jujur, tapi dasar laki-laki, tidak ada yang akan menolak bila disodori tubuh sexy, seperti kucing yang tidak akan lari bila betemu dengan ikan asin. Pacarmu tetap saja mencampakkanmu setelah puas mereguk seluruh madu yang ada ditiap jengkal tubuhmu.”
“ Bukankah kamu juga menikmatinya? ”
“ Ya...aku juga menikmatinya, tapi aku bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan, buktinya aku masih disini mendengarkan keluh kesahmu...”
“ Dan mengharapkan hangat tubuhku. ”
“ Kita sama-sama membutuhkan itu, jangan munafik, kamu juga menikmati sentuhanku. Beruntung aku tidak menjualmu pada lelaki hidung belang seperti pacarmu, dengan alasan butuh biaya kuliah tega menyerahkan kekasihnya pada orang lain. Laki-laki seperti itukah yang kamu harapkan? ”
“ Tapi aku juga sudah tidak mengharapkan kamu lagi, aku ingin kamu pergi dan tidak usah mencariku lagi. ”
“ Kamu ngomong apa sih? Bukankah kita akan menikah ?”
“ Tidak...aku membatalkan pernikahan kita.”
“ Lantas apa yang akan kamu lakukan ?”
“ Aku akan disini, menemani sepi bersama mimpi, merajut asa dengan air mata, sampai datang seseorang yang mau menerima aku apa adanya.”
“ Apakah aku tidak cukup? Bukankah aku menerima kamu apa adanya? ”
“ Ya...tapi kamu bukan untukku.”
“ Apa maksudmu?”
“ Tanyakan saja pada wanita itu. Wanita yang selalu kamu peluk mesra diujung pagi!”
***
Hilang sudah harapanku, harapanmu. Dan harapan kita bersama. Maaf...bila selama ini aku tak pernah jujur kepadamu . kamu memang bukan untukku, tapi aku akan menjaga cinta ini. Cinta yang telah menyemaikan benih didalam rahimku ini. Kamu tak perlu tahu nama siapa yang akan aku tulis untuk ayah anak ini. Bukan bejo ataupun andre.
Aku tak tahu, apakah aku akan jatuh kedalam pelukan laki-laki lain atau kembali kepada mantan pacarku yang dulu. Yang jelas cukup sudah luka cinta yang kita buat bersama ini. Meskipun kamu tidak pernah jujur mengatakannya kepadaku, tapi aku tahu bahwa kamu tidak bahagia dengan perkawinan kamu.
Mau bukti ? sudah jelas bukan ? kamu tidak akan datang padaku dengan nama andre dan mengatakan “ aku cinta kamu “
***
Kamu datang padaku dengan nama andre,
“ Nama yang bagus ” pikirku saat itu.
Nama yang indah bila disandingkan dengan namaku didalam surat undangan yang berwarna merah muda. “ MENIKAH : ANDRE DAN JUWITA “ tidak malu maluin dan gaul banget. Tapi buru-buru kamu meralat dengan air mat amengalir disudut matamu.
“ Maaf ” katamu tersedu. Pelan nyaris tak kudengar.
“ Namaku bukan Andre, tapi Jumino, biasa dipanggil Bondes ”
“ Brengsek ” umpatku dalam hati sambil menatap bibirmu yang tebal. Kuakui bibir itulah yang membuat aku terbayang-bayang tiap malam, dan bibir itu pula yang telah melumat lembut setiap jengkal tubuhku.
“ Mengapa baru kamu katakan sekarang ?” tanyaku menahan marah.
“ Karena aku malu dan minder dengan nama itu “
“ Biarpun itu nama pemberian orang tuamu ?” kamu tidak menjawab, hanyak menunduk penuh penyesalan. Apakah kamu benar-benar menyesal, aku tak tahu. Tapi kamu terdiam, lama sekali, hingga aku jemu menunggu kalimat yang akan keluar dari mulutmu.
“ Lantas apa maksudmu mengatakan kebenaran ini? Mengapa tak kau biarkan aku larut dalam kebohongan ini dan memujamu sebagai andre, bukan jumino. Nama yang ndeso.”
“ Karena aku mencintaimu dengan setulus hati, bukankah sejak awal hubungan kita selalu dilandasi rasa saling percaya dan jujur? Apakah kebohongan sekecil ini melunturkan cintamu padaku ?”
“ Sebetulnya memang hanya sebuah kebohongan kecil, tapi kamu terlambat mengatakannya. Mengapa tidak dari dulu saat aku mulai bergumul dengan rayuan gombalmu? Kebohongan itu kini telah membesar seperti bola salju yang terus menggelinding. Saat kita memutuskan untuk menikah, mengapa baru kamu katakan hal yang menyakitkan ini ?”
“ Tapi...bukankah hanya sebuah nama ?”
“ Ya...sebuah nama, tapi itu adalah awal dari hubungan kita. Lagi pula itu adalah sebuah do’a yang diberikan oleh orang tuamu melalui nama itu. Bagaimana kamu bisa menghargai diriku, sementara nama yang indah dari orang tuamu tidak kamu hargai?
Aku justru meragukan rasa cinta yang mengalir dalam darahmu itu, benarkah kamu mencintaiku ? apakah ini bukan sebuah kebohongan yang menyebalkan ?”
“ Maafkan aku...justru dengan kebenaran yang aku katakan saat ini adalah bukti bahwa aku benar-benar mencintaimu. Karena aku tidak mau kamu larut dalam kebohongan ini.”
“ Aku tidak hanya larut, aku sudah hanyut dengan cinta dan perasaanku. Kamu benar-benar brengsek. ”
Aku pergi setelah kamu mencoba menghentikan aku. Tapi amarahku malam itu sudah tidak bisa aku bendung lagi, hingga keluar kata-kata kotor yang keluar dari mulutku. Kata yang tidak pantas aku ucapkan pada calon suamiku. Maafkan aku. Aku menyesal dengan sikapku malam itu. Apakah kamu marah dengan tamparanku di pipi sebelah kananmu? Kuharap tidak.
Tapi ternyata aku salah, kesalahan terbesar dalam hidupku adalah mempercayaimu. Pagi itu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kamu bergandengan mesra dengan seorang wanita yang membuncit perutnya. Runtuh sudah seluruh langit diatas dan menimpa diriku yang direndam gulana.
“ Kamu benar-benar brengsek “ teriakku sekeras mungkin dalam hatiku.

Kota minyak cepu
30 november 2005

Rabu, 30 Desember 2009

ANANG PRASETYA


Dikota minyak ini orang akan merasa terabaikan apabila tidak mempunyai kelompok atau geng. Paling tidak mereka mempunyai komunitas yang mempunyai rasa dan selera yang sama. Sebut saja motor ceper, ikatan para penggemar motor yang bodinya diturunkan sehingga mesin bagian bawah dari motor hampir menyentuh tanah. Tiap malam minggu mereka berkumpul di taman kota. Tepat pada pukul sembilan malam akan ada pawai motor ceper mengelilingi kota Cepu. Aku tak pernah mengerti apasih enaknya motor kerdil itu? Kalau jalan yang mereka lalui buruk, bisa-bisa mesin menabrak batu atau gundukan tanah ketika sedang merayap di jalan. Suaranya juga sangat memekakkan telinga, karena saringan pada knalpot dicopot. Aku tak pernah faham selera anak muda zaman sekarang, mereka lebih senang ramai-ramai, atau lebih tepatnya urakan.
Dikota cepu ini ada beberapa organisasi besar yang menaungi berbagai macam bidang. Mulai dari sekolah, masjid, laborat, toko, bahkan panti asuhan. Tidak akan disebut besar organisasi itu apabila tidak mempunyai panti asuhan. Karena mereka merasa bahwa anak yatim piatu membutuhkan pertolongan, sehingga butuh dana besar untuk mengelola panti asuhan itu. Anehnya anak-anak yatim piatu itu merasa bangga berada di panti asuhan. Mungkin karena mereka sendiri sudah merasa bahwa dirinya harus dikasihani. Mereka menjadi manja berada di panti asuhan. Bagaimana tidak? Sekolah dibayari, makan diberi, pakaian juga diberi, biarpun tidak baru. Mereka sama sekali tidak disuruh bekerja. Mereka ibarat anak raja yang harus dimuliakan dan dihormati. Karena menyakiti anak yatim piatu adalah dosa besar. Sehingga moral dan akhlak mereka tidak karuan. Beda dengan anak orang miskin yang masih mempunyai orang tua. Mereka ibarat budak yang harus bekerja keras untuk makan, sehingga pendidikan mereka terabaikan, bahkan beberapa anak yang mempunyai potensi bagus harus putus sekolah gara-gara bekerja untuk menyambung hidup. Kalau di panti asuhan tidak ada istilah putus sekolah. Asal mereka mau, pendidikan apapun akan dibiayai termasuk kursus, les dan lain sebagainya yang mereka kehendaki. Ternyata biarpun Cepu hanya kota kecil tapi terjadi perbedaan sosial yang sangat mencolok.
Selain mendapat santunan, anak-anak panti –begitu mereka biasa disebut- juga mengenal dan mengetahui nama orang-orang ternama di kota ini. Sebut saja Bapak Bupati, anggota DPRD, Bapak camat, ketua ormas islam yang paling besar di Indonesia –untuk tingkatan cabang. Karena merekalah yang sering memberikan santunan dan bantuan melalui berbagai macam kegiatan yang diadakan. Mulai dari buka puasa bersama, pengajian rutin dan berbagai kegiatan lain yang pada akhir acara mereka diberi bingkisan. Hal ini menimbulkan kecemburuan pada anak-anak miskin –kalau tidak mau disebut sebagai anak jalanan. Mereka memprotes, kenapa hanya anak-anak panti yang diberi sumbangan padahal mereka juga membutuhkan. Aku juga pernah memprotes ketidak adilan itu. Ketrampilan yang aku miliki, prestasi yang kuraih butuh pengembangan, sementara anak-anak yatim itu tidak sedikitpun mengukir prestasi karena kerjanya hanya malas-malasan. Tapi syukurlah aku bisa menamatkan SMA biarpun itu dengan usaha yang sangat keras. Dan saat ini aku kuliah dengan biaya sendiri, aku berusaha untuk mandiri, tanpa harus menggantungkan pada orang lain. Karena orang tuaku sudah tidak mampu membiayai kuliahku.
***
Udara siang itu begitu panas ketika aku berada di halte, menunggu bus jurusan Bojonegoro. Aku akan membeli beberapa barang yang akan aku jual kembali di kota Cepu. Biarpun hasilnya tidak seberapa tapi cukup lumayan untuk membiayai kuliah dan makan sehari-hari. Bus yang aku tunggu datang dan berhenti tepat didepanku. Tapi sial penumpangnya banyak sekali, terpaksa aku berdiri, berdesak-desakn dengan penumpang lain. Kulihat seorang pemuda memakai topi merah berada di depan, agak jauh dari tempatku. Aku kenal dengan pemuda itu, dia adalah Anang Prasetya temanku ketika masih di SMA dulu. Dia adalah anak panti yang selalu membawa motor ketika berangkat sekolah. Entah motor siapa yang dibawa, tapi tiap kali ditanya dia menjawab “ kendaraan yayasan ”. Memang ada beberapa fasilitas yang diberikan oleh yayasan termasuk kendaraan. Akan tetapi untuk anak-anak hanya diberi sepeda onthel, untuk pergi ke sekolah atau mengikuti kegiatan. Aku terus memperhatikan Anang, aku tidak bisa memanggilnya karena jaraknya agak jauh, selain itu aku juga malu berteriak dalam bus. “emangnya ini hutan, teriak seenaknya sendiri.” Batinku dalam hati.
Mataku terbelalak tak percaya ketika melihat perbuatan Anang yang sama sekali tidak pernah terlintas dalam benakku. Dia mengambil dompet penumpang yang ada disebelahnya, setelah mengambil uang yang ada di dalamnya dia menjatuhkan dompet itu begitu saja. Lalu dia meminta kondektur untuk turun di depan. Aku hanya geleng-geleng kepala ketika melihat dia turun dari bus. Ada sebuah senyum kemenangan disudut bibirnya. Apakah anak yatim piatu seperti itu? Tidak mempunyai rasa terima kasih. Tidak mau merasakan penderitaan bagaimana susahnya mencari uang. Tentu saja orang yang kecopetan kebingungan ketika hendak membayar. Dan aku hanya tertunduk diam penuh penyesalan, kenapa justru temanku yang melakukannya.
***
Aku bertemu lagi dengan anang ketika berada di agen koran. Maklum aku juga menjadi penyalur koran kepada para pelanggan. Aku tidak mengenalinya jika dia tidak memanggilku. Wajahnya sudah berubah, sebuah kumis tipis berbaris rapi diatas bibirnya. Rambutnya agak panjang, dan masih memakai topi berwarna merah, topi yang sama ketika aku menjumpainya di dalam bus. Dia mengajakku ke sebuah warung kopi dan berbincang-bincang tentang pengalaman yang kami dapat setelah lulus SMA.
“ Kamu bekerja dimana?” tanyaku setelah meneguk kopi pahit dihadapanku.
“ Sekarang aku adalah pengacara, pengangguran banyak acara.” Aku tertawa terbahak-bahak mendengar jawabannya. Dia tidak berubah, masih saja suka melucu.
“ Bantu aku mencari pekerjaan.”
“ Tidak bisa, aku sendiri belum bekerja.”
“ Ah bohong...buktinya kamu bisa kuliah.”
“ Aku kerja serabutan, yang penting halal.” Aku tidak sengaja mengucapkan kalimat itu.
Nampaknya dia tersinggung dengan kata “halal” yang baru saja aku ucapkan. Dia menundukkan wajahnya.
“ Kemarin aku melihatmu di dalam bus jurusan Bojonegoro. “
kali ini wajahnya memerah ketika menatapku. Dia tetap diam seribu bahasa.
“ Maaf...bukannya aku turut campur, tapi...”
“ Sudahlah bukan urusanmu!” dia memotong kalimatku dan keluar begitu saja dari warung kopi. Setelah aku membayar kopi yang kami pesan, aku segera menyusulnya.
“ Memangnya ada masalah apa sampai kamu tega berbuat seperti itu?” tanyaku ketika sudah berada disampingnya. Dia menatapku tajam. Matanya memerah penuh amarah.
“ Ah...sudahlah bukan urusanmu!”
“ Hei,.. aku peduli karena kamu adalah sahabatku. Aku tidak mau kamu...”
“ Memangnya kamu bisa membantu?” potongnya
“ Nang...tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan. Jika kamu tidak keberatan, ceritakan padaku. Aku akan membantu kalau bisa. Paling tidak meringankan beban dihatimu.”
Kali ini sorot matanya berubah menjadi sayu, dia memandang jalan raya, lantas duduk di tepi trotoar tempatnya berpijak, tanpa mempedulikan tempat yang diduduki. Aku juga melakukan hal yang sama, duduk disampingnya.
“ Semenjak aku keluar dari panti asuhan aku berkenalan dengan seorang gadis,aku mencintainya, dia juga mencintaiku. Kami saling mencintai, ke mana -mana selalu bersama sampai akhirnya aku berhubungan badan dengan dia. Sudah sampai dua tahun kami melakukanya sampai akhirnya dia hamil dan meminta pertanggungan jawab dariku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, selain aku belum bekerja, kami melakukanya suka sama suka. Lalu aku memintanya untuk menggugurkan kandunganya. Dia menolak dan mengadu kepada kedua orang tuanya, kakaknya datang kerumahku dan menghajarku. Aku babak belur dibuatnya lalu aku lari ke Bojonegoro dan menjumpai teman-temanku. Aku menceritakan masalahku. Mereka bukannya membantuku malah memberiku obat-obatan terlarang. Karena dalam kondisi bingung terpaksa aku menerimanya dan menikmatinya. Dalam sekejab aku sudah kecanduan obat itu. Aku tidak punya uang untuk membelinya. Mereka menghajarku bila aku meminta ‘barang’ tanpa membayar.” Anang memandang jalan yang ramai yang dilalui kendaraan. Aku bergetar melihat tatapan matanya yang kosong.
“ Akhirnya aku pulang ke Cepu dan menjumpai gadis itu. Tak tahunya anakku sudah lahir. Dia laki-laki, badannya gemuk. Oleh keluarga mereka, aku dinikahkan biarpun cuma nikah sirri. Sejak saat itu aku kelimpungan mencari uang untuk memenuhi kebutuhanku akan obat-obat terlarang dan juga untuk anak dan istriku.”
Dia berhenti lagi ketika kulihat matanya basah oleh air mata. Nampaknya dia benar-benar kesulitan menjalani hidup. Aku hanya menarik nafas panjang mendengar ceritanya.
“ Aku tidak mempunyai ketrampilan di panti asuhan. Aku juga tidak tahu pekerjaan apa yang cocok untukku. Dari pada pusing aku menempuh jalan pintas. Semuanya terpaksa aku lakukan karena...”
Dia tersedu-sedu dan tidak meneruskan kalimatnya. Kuletakkan tanganku diatas pundaknya dan merangkulnya. Aku sendiri bingung apa yang harus aku lakukan.
“ Kini kamu sudah tahu semuanya. Aku adalah seorang penjahat. Aku ingin berhenti, untuk itu tolong aku, carikan pekerjaan. Aku tidak mau anakku memakan barang haram seperti ayahnya.”
“ Akan kucoba.” Kataku sambil tersenyum kepadanya
Dia menyeka air matanya dan berdiri ketika melihat bus jurusan Surabaya melintas perlahan di depannya. Dia tersenyum kepadaku dan mengangguk kepadaku. Lalu dia mengejar bus itu. Aku tak bisa mencegahnya karena hanya itu yang bisa dilakukannya untuk menghidupi anak dan istrinya. Aku hanya menghawatirkan keselamatannya, bagaimana kalau dia ketahuan dan dipukuli orang-orang di dalam bus? Sementara anaknya masih kecil. Dalam hati aku berjanji akan mencarikan pekerjaan untuknya. Setidaknya pekerjaan yang halal dan diridhoi oleh Tuhan.
Aku berdiri dan memandangi bus yang melaju ke arah timur menuju kota Surabaya. Didalamnya ada Anang Prasetya, anak panti asuhan yang saat ini hidupnya terlunta-lunta. Aku tidak tahu apa yang dilakukanya didalam bus itu, yang jelas sangat tidak baik dan menghawatirkan.
Ternyata didikan dan asuhan orang tua sangat berarti dalam menentukan masa depan, kita bisa meminta pertimbangan mereka sebelum melangkah. Biarpun serba kekurangan tetapi ada kebahagiaan karena masih mempunyai orang tua yang utuh. Bagaimanapun orang tua sangat penting dala kehidupan kita. Aku bersyukur tidak dilahirkan dalam keadaan yatim piatu.
***end***
Thanks to budi maryono; for the spirit
Kota minyak cepu
27 februari

Selasa, 29 Desember 2009

D'MASSIVE


Kau membuat...ku berantakan...
Kau membuat.. ku tak karuan
Kau membuat.. ku tak berdaya...

Semua pasti mengenal lagu itu, lagu yang di nyanyikan oleh anak-anak muda keatif yang tergabung dalam grub band d’massive. Beberapa waktu yang lalu sempat beredar kabar bahwa lagu the massive adalah jiplakan dari band-band luar negeri. The muse dan yang lainnya.
Tapi apakah benar mereka menjiplak mentah-mentah aransemen musik grup papan atas dunia? Kenapa baru diketahui sekarang? Kenapa tidak sejak awal-awal lagu cinta ini membunuhku populer dan menjadi hits (karena merupakan single merka yang pertama)
Dalam beberapa kesempatan seorang redaktur koran di jawa tengah yang memberikan pelatihan menulis cerpen, pernah memberi nasehat kepada kami para penulis pemula. Agar selalu meniru karya-karya orang ternama. Seperti Pramudya ananta toer( blora ) triyanto triwikromo (semarang) ahmad tohari ( tegal ) mustofa bisri (rembang). Ingat! Meniru, bukan menjiplak (plagiat) meniru dengan plagiat cume beda tipis, setipis kulit ari yang melindungi sebuah telur. Setelah kita bisa meniru alur cerita, setting, gaya bahasa, dan semua yang pantas kita tiru, suatu saat kita akan menemukan ciri khas dari diri kita sendiri. Dan ketika kita meniru itu disebut dengan proses belajar. Bagi para penulis dia akan membaca semua karya yang di tulis oleh tokoh idolanya ( yang di itru) bagi para pelukis mungkin akan mendatangi galeri tempat pelukis idolanya. Atau dimanapun dia mengadakan pameran. Bagi para musisi mereka akan sering mendengarkan musik dari grup band atau penyanyi idolanya. Tentunya untuk ditiru, mungkin dari cengkok suara, genjrengan gitar, betotan bass, atau mungkin gebukan drum.atau bahkan tema yang di usung, yang ada pada lirik lagu, mungkin tentang aksi sosial, patah hati, kebahagiaan.
Dan segala sesuatu yang ada pada diri grup band atau penyanyi tersebut.
Semua pasti tahu tentang slank, grup bang yang bermarkas di gang potlot jakarta ini mengusung musik reggea, dengan bob marley sebagai tokoh idolanya, dan sedikit banya warna musik slank terpengaruh oleh bob marley. Atau rhoma irama yang berjuluk raja dangdut. Kalau kita perhatikan dengan seksama musiknya mirip musik india. Karena yang dijadikan patokan atau kiblat dari musik dangdut adalah musik india. Kalau kita menarik benang merah ada kesamaan antara musik dangdut dan musik india.
Begitu juga yang dilakukan oleh d’massive. Mereka mendengarkan musik grup band favoritnya dan terpengaruh. Tapi apakah semua meniru? Tidak! Mulai dari lirik lagu yang penuh dengan nuansa cinta( bukan terjemahan dari grup band atau penyanyi yang ditiru. Intro musik bahkan ada yang di tambahi dan dikurangi, disesuaikan dengan selera anak muda indonesia.
Saya bukan penggemar d’massive dan fanatik terhadap mereka. Saya hanya seorang penikmat musik yang ingin bersikap objektif ketika mendengar ada anak muda indonesia yang melakukan plagiat. Mereka sedang belajar membuat musik yang bagus dan enak didengar telinga indonesia. Apakah kita sudah sedemikian parah sakitnya sampai-sampai kita harus menjiplak karya orang lain. Saya menghargai karya anak-anak muda yang sangat kreatif, jangan sampai isu plagiat ini mematikan kreatifitas anak-anak muda indonesia teruslah berkarya.
Kalau boleh jujur grup band ternama dan terkenal di indonessia mempunyai grub band atau penyanyi idola sendiri-sendiri, yang mempengaruhi musik mereka.
Tidak hanya musisi, para penulis sekaliber lan fang, habiburrahman el shirazy juga punya tokoh idola yang ditiru.

Senin, 28 Desember 2009

UNDUH FLV


Kalau file flv membukanya memakai apa? Kalau mau mengunduh softwarenya ada di situs mana? Kalau bisa yang gratis!

Anda dapat menggunakan beberapa flv player yang tersedia gratis di internet, program tersebut bisa diunduh melalui:
www.download.com/FLV-player/3000-2139_4-10467081.html
www.applian.com/flvplayer
www.wimpyplayer.com/product/wimpy_standalone_flv_player.html
www.flvplayer4free.com

UNDUH YOU TUBE

Apakah video di dalam youtube bisa diunduh? Bagaimana caranya ?

Video dalam you tube bisa diunduh dan dijalankan melalui komputer rumah. Anda bisa menggunakan alat bantu online yang tersedia di :
www.techcrunch.com/getyoutube-movie
www.downloadyoutubevideo.com
www.youtubecatcher.com
Simpan file tersebut dengan akhiran .flv. selanjutnya untuk memainkan gunakan flv playeryang bisa diunduh melalui :
www.applian.com/flvplayer/index2b.php
Atau VLC media player yang bisa diperoleh dari
www.videolan.org
Alternative lainnya gunakan program yang mempunyai kemampuan unduh dan memainkan sekaligus seperti videoget yang bisa diunduh melalui www.shareup.com/videoget-download-48412.html
Namun program ini tergolong komersial dan hanya bisa digunakan secara gratis dalam batasan 20 kali pengunduhan.

Minggu, 27 Desember 2009

DULU


Dulu sekali aku pernah menulis sebuah cerpen tentang seorang temanku yang ditinggal mati oleh pacarnya. Cerpen itu dimuat diradar bojonegoro. Dan semua remaja di bojonegoro membaca cerpen itu. Alhasil aku dimarahi sama temenku, aku didiamkan sampai beberapa bulan. Tapi sekarang dia sudah menikah. Mungkin sudah lupa dengan peristiwa itu. Nyatanya hubungan kami sekarang membaik.
Saat ini ad aide untuk menulis tentang seseorang yang ditinggal pegi oleh mantan kekasihnya. Pingin aku tulis dalma bentuk cerpen. Tidak menggunakan nama asli seperti cerpen pertamaku dulu. Biarpun dia yang menjadisumber inspirasinya sekarang ada di Surabaya, aku gak mau mengulang masalah yang sama.

RIZKI


Salah satu dari tiga hal yang di rahasiakan Allah, menyusul berikutnya adalah jodoh dan mati. Untuk jodoh mungkin aku tak terlalu merisaukan karena aku sudah menikah, dikaruniai dua orang anak laki-laki yang gagah. Begitu juga dengan mati, walaupun dengan keterpaksaan, siap atau tidak aku akan menyongsongnya. Tapi kalau rizki…ah aku sampai pusing memikirkannya.
Setiap anak yang dilahirkan di dunia membawa riskinya sendiri-sendiri, entah itu dititipkan lewat orang tuanya atau ketika dia besar nanti menjadi orang kaya raya dan sukses. Untuk itulah orang jawa berpendapat banyak anak banyak rejeki. Orang tua yang semula hanya kerja dipasar menjadi pedagang kecil-kecilan mendadak bisa membuka bermacam macam cabang dan gerai di setiap sudut kota. Sama seperti yang dialami salah seorang temanku yang beberapa waktu lalu diangkat menjadi pegawai negeri. Padahal semula hanya guru tidak tetap di sebuah yayasan. Anak itupun belum lahir, baru berusia tiga bulan dalam kandungan. Sama seperti Muhammad yang ditinggal mati Abdullah. Tapi sudah membawa riski dan perubahan yang besar pada orang tuanya.
Hal yang sama juga aku alami, beberapa hari setelah idul fitri tepatnya tanggal 24 september 2009 lahirlah anak keduaku yang berjenis kelamin laki-laki dan kuberi nama Muhammad fahri shidiq Abdullah. Aku mendapatkan nama itu dari buku ayat-ayat cinta karya habiburrahman el shirazy seorang penulis fiksi islami jebolan universitas al azhar cairo. Beberapa hari sebelum dia lahir tepatnya ketika ramadhan uang tunjangan kesejahteraan guru cair. Tahun kemarin uang tersebut harus dikembalikan kepada sekolah karena seorang guru tidak boleh menerima tunjangan dobel, selain itu yang menerima hanya dua orang guru. Untuk tahun ini peraturan tersebut direvisi karena yang menerima tunjangan itu sepuluh orang guru. Guru mendapat 50% dari uang tunjangan itu dan sisanya diberikan epada sekolah untuk disalurkan kepada para guru yang tidak mendapat tunjangan dobel. Besarnya lumayan hampir setengah juta rupiah.
Kemarin ketika aku mengikuti test cpns pemda blora aku yakin sekali akan lolos dan menjadi pegawai negeri, karena melihat awal kelahiran anakku yang menyenangkan mendapat banyak riski. Namun nyatanya tidak seperti yang kuharapkan. Mungkin aku memang tidak boleh menyerah seperti kata d’massive yang mengiringi aku menulis cerita ini.
Jangan menyerah…..
Jangan menyerah…..
Jangan menyerah….

Selasa, 22 Desember 2009

SEBATANG ROKOK


Dulu aku pernah menulis sebuah cerpen berjudul sebatang rokok yang dimuat di radar bojonegoro. Anak perusahaan dari jawa pos yang berada di tiap daerah. Radar bojonegoro membawahi beberapa kabupaten seperti kabupaten blora, bojonegoro, lamongan dan tuban. Itu adalah cerpen pertamaku yang dimuat di Koran, tidak ada honor apalagi sebuah cinderamata seperti jam dinding atau kaus. Itu adalah pengalaman pertama yang sangat mengesankan.
Kini sebatang rokok itu kembali mewarnai hidupku. Ada seorang rekan kerja di tempatku mengajar yang sudah lama sekali tidak pernah berbicara kepadaku. Entah karena masalah apa. Dengan sebatang rokok yang aku sulut didepannya, dia menanyaiku, sekarang merokok tho? Wah…hebat sekali pengaruh sebatang rokok dalam kehidupanku, apakah aku harus merokok terus? Padahal aku mempunyai penyakit asma, sering batuk entah karena apa? Aku berusaha mati-matian menghindari rokok. Aku gak mau mati muda seperti chairil anwar yang mati dalam usia 17 tahun hanya karena merokok.
Ah…rokokku sayang rokokku malang…hidupku…. kenapa bergantung pada dirimu?

Minggu, 20 Desember 2009

AKU INGIN MENCINTAINYA...


Aku ingin mencintainya… tapi hatiku tidak mengijinkannya.

Setiap kali bertemu dengannya, ada getar aneh di dada, getar yang dulupernah aku rasa, saat aku jatuh cinta. Getar yang membuat seluruh hidupku berubah menjadi indah, getar yang bisa merubah tai kucing serasa coklat. Getar yang mampu mengguncang dunia. Berbeda dengan yang pertama dulu. Aku segera menikahi gadis itu. Karena takut berbuat dosa. Dari pernikahan itu aku mendapatkan dua orang anak laki-laki yang sangat rupawan. Kini setelah jampir enam tahun menikah, tiba2 ada rasa jemu dalam hatiku, aku seperti tidak mendapatkan apa yang ku mau, padahal semua inginku sudah dipenuhinya. Namun gelora jiwa muda ini selalu menggejolak sehingga aku merasa belum puas dan pingin cari istri lagi. Apakah dia mau dimadu? Apakah dia mau menerima keadaanku yang telah beranak dua dengan seorang istri ? apakah aku mampu melakukan poligami? Ah…andai aku belum menikah, andai aku belum punya anak, andai aku…. Kalau aku tidak menikah dan mempunyai anak tentu aku telah berbuat dosa besar, dihantui perasaan bersalah… menikah adalah jalan yang terbaik bagiku, untuk terhindar dari dosa dan maksiat, tapi keinginan itu?
Banyak pemuda seusiaku yang belum menikah. Sepertinya sulit menikah, tapi tidak dengan aku yang sepertinya mudah sekali mendapatkan perempuan. Tapi aku sudah menikah dan akutidak mungkin bisa berbuat adil apabila poligami, memelihara dua oaring istri. Ah…alku benar2 sial…. Perasaan ini harus kuapakan?