Jumat, 21 Mei 2010

ANIS

Hai apa kabar nis? sapaku pada sabtu pagi di depan rumahnya. waktu itu aku baru aja online, ngenet di depan rumahnya juga. iseng-iseng aku cuci motor yang dikelola kakak iparnya. dia keluar dengan wajah sumringah menyapaku.
" baik-baik saja. aku mau ke rumah puji, teman kita semasa aliyah di yastamas high school. bagaimana kabarmu?"
" masih seperti dulu... seorang lelaki yang suka membuat masalah." dia tertawa sambil menggendong anaknya yang berumur tiga tahun. zahwa namanya.
" masalah apa?"
" aku masih dengan aktifitas menulis. kemarin aku menulis tentang anak2 panti. dan berujung masalah. tapi syukur udah selesai dengan kekeluargaan."
" benar2 gak berubah ya?"
" its me... apa yang tidak aku sukai, apa yang mengganggu pikiranku akan selalu aku tulis. karena aku sulit sekali mengungkapkan dengan kata2. share dengan orang lain terasa percuma. karena aku merasa tidak punya best friend lagi. mereka udah pergi menjauh, sibuk dengan urusannya sendiri2. termasuk kamu dan rika."
" mbak rika yang gendut itu tow?"
" siapa lagi"?
"gimana kabarnya?"
"baik kok...katanya mau merit"
"masa? jangan lipa hubungi aku jika dia merit"
"oke..."
dia pergi sambil menggendong anaknya, ketika sebuah andong lewat. dia memberiku no hape. see you...

Sabtu, 08 Mei 2010

DARI MASA LALU

Kemarin... aku bertemu dengan dia ketika sedang membetulkan poninya yang miring ke kiri. di tengah keramaian pasar dipagi hari. dia...terlihat gendut sekali...mungkinkah sudah menikah dan punya anak? beda sekali dengan dia...yang kutemui malam itu di mentul cepu. gadis seksi dengan rambut sebahu, memakai rok mini dan tanktop. tak pakai helm lagi. padahal saat itu sedang gencar-gencarnya penertiban berlalu lintas dengan memakai helm. ketika kutanyakan, dia menjawab dengan simple, cukup diberi senyum saja. polisinya pasti akan melepaskan, seandainya terjaring dalam operasi. kalau tidak...masa bodoh
anganku melayang mengembara ke langit tinggi, saat dia tersenyum memang terlihat manis sekali. apakah senyum itu pernah dinikmati orang lain atau diobralnya pada siapa yang membutuhkan? aku tak tahu...
hubungan kami mengalir bagai air, dan dia bercerita tentang seorang laki-laki yang sering sekali mengejarnya. padahal dia sudah bertunangan dengan gadis lain. aku menawarkan diri menjadi pelabuhan cintanya dan tempat bersembunyi dari lelaki itu. namun dia menolak dengan halus. sendiri mungkin lebih baik, katanya...
setelah beberapa tahun tak bertemu aku melihatnya kemarin..di depan dealer yamaha jati ismoyo. saat seorang temanku motornya mogok.
aku tak berusaha mengejarnya apalagi memanggilnya. aku sudah bersama seseorang dengan dua orang anak. semoga kau bahagia. Happy...