Hari minggu tanggal 09 agustus 2009, ada acara seminar yang berjudul “ Say No to Free Sex” yang diadakan oleh radio raka fm cepu. Bertempat di gedung Soos Sasono suko. Dua minggu sebelum acara dimulai panitia sudah menyebar undangan ke semua sekolah tingkat SMP dan SMA. Termasuk sekolahku. Ketika undangan itu dating dengan pedenya seorang guru memasang pengumuman itu di madding. Tapi anehnya ketika aku Tanya, kira-kira siapa yang akan dikirim untuk menghadiri acara tersebut. Beliau malah menjawab “ sepertinya kita tidak akan mengirimkan siswa kita kesana.”
Guru yang lain menimpali “ tema yang diangkat terlalu vulgar dan dewasa. Tidak pantas untuk anak-anak kita yang masih di bawah umur. Selain itu sekolah kita berbasis agama. Sangat tidak mungkin siswa kita melakukan sex bebas.”
Aku yang mendengar jawaban tersebut melongo “lho kok?...” dalam hati aku bertanya kenapa pengumuman tentang adanya kegiatan tersebut dipasang di mading, kalau ternyata tidak ada peserta yang dikirim untuk menghadiri acara tersebut. Lagian acara tersebut juga gratis. Tidak dipungut biaya sepeserpun. Apakah tidak eman-eman.
Dalam diam aku berontak dan ingin sekali hadir dalam acara itu. Aku sangat menyayangkan potensi siswa yang tidak bisa digarap sepenuhnya dan terkesan asal-asalan. Aku jadi teringat pada peristiwa akhir tahun pelajaran ketika kami mendapat undangan untuk pembelajaran internet untuk pendidikan. Sekolah juga tidak mengirimkan siswanya sama sekali untuk mengikuti kegiatan tersebut, padahal ada pelajaran TIK di sekolah. Tapi gak apalah, kegiatan itu masih kurang satu minggu lagi. Aku akan melakukan maneuver agar supaya bisa mengikuti kegiatan tersebut dan semakin bertambah pengalamanku. Terutama pengalaman anak-anak tentang masa depan mereka. Semoga …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar