itu jawaban bu kartini ketika aku bertanya "aku guru apa?" mungkin maksudnya adalah geremetan (binatang yang berjalan nggeremet).
beliau berkata bahwa ada dua orang guru yang mengajar pelajaran IPS di kelas tiga yaitu bu kartini (kelas 3b) dan bu yuli kelas 3a dan 2) sedangkan aku mengajar IPS untuk kelas 1. wajar saja beliau berkata begitu karena beliau bertanya tentang guru yang mengajar IPS. aku yang merasa juga mengajar IPS komplain "aku guru apa?"
tapi ada dua orang guru yang tertawa sinis dan cekikikan ketika mendengar pertanyaanku. masalahnya cukup sepele sekali, mereka mendapat sms yang isinya sangat memalukan. mereka curiga akulah pelakunya. pak yuli yang sudah dua kali ganti nomor tetep saja mendapat sms yang memalukan tersebut, apakah tidak hebat namanya, bisa tahu nomer baru pak yuli, padahal belum tentu pak yuli memberikan nomor barunya kepada orang lain. kecurigaan pak yuli pada orang dalam (mts sendiri) karena beliau mendapat sms tersebut setelah mengisi blanko pendataan guru sertifikasi. kecurigaan semakin menguat ketika pak irwan bercerita bahwa dia juga mendapat sms yang sangat memalukan tersebut. pak irwan berkeyakinan bahwa yang mengirim sms adalah orang dalam. karena dia tahu seluk beluk mts.
suatu ketika pak irwan memergoki aku membawa banyak hape (aku punya 5 hape) dia mengira bahwa aku lah pelaku sms gelap tersebut. seketika perasaan takut menyelimuti diriku, apakah aku harus mengakui sms tersebut, padahal aku tidak pernah punya nomor pak yuli, nomor pak irwan juga sering ganti, jadi aku tidak pernah mengirim sms kepada mereka. karena aku juga mendapat sms yang sama, sms yang isinya sangat memalukan.
kecurigaanku juga sama, pelakunya adalah orang dalam karena isi dari sms terakhir berbunyi "semua teman2 guru tahu bahwa kamu yang sms, ingat kami semua tidak akan tinggal diam, semua akan kami ajukan kepada kepsek"
dari sekian banyak sms memalukan yang aku terima dari si pelaku sms ini paling sopan, dari kalimat yang disampaikan aku bisa menduga siapa pelakunya, namun aku gak berani mengatakannya, karena hubunganku dengan para guru tidak begitu menyenangkan. aku takut dituduh yang bukan bukan, maka hal yang bisa aku lakukan adalah diam.
gusti allah maha tahu, aku gak rela dituduh sebagai orang yang sms teman2 guru. aku diam bukan berarti bersalah. karena aku juga dapat sms yang serupa. pelaku mengirim sms tersebut saat ramadhan, beberapa teman yang aku ceritai masalah ini dengan santai bilang bahwa ini adalah godaan orang puasa. terlebih hapeku rusak, tidak bisa dipakai buat sms (punya hape banyak tapi gak ada yang normal. hehe...)
MAAF...AKU TERPAKSA MENULIS SEMUA INI, KARENA AKU TIDAK TAHAN DI DHOLIMI, SUMPAH DEMI ALLAH AKU TIDAK PERNAH SMS KALIAN...
semoga kalian mengerti...
semoga yang sms kalian diberi kesadaran..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar