Sabtu, 27 September 2008

MALAM LAILATUL QODAR

Beberapa ulama mengatakan bahwa malam lailatul qodar adalah malam yang sangat istimewa, Dimana pahala ibadah pada malam itu dilipat gandakan seperti ibadah seribu bulan, Aku pernah mengalami hal yang luar biasa pada bulan Ramadhan, Tapi aku tidak berani menyebutnya sebagai malam lailatul qodar, Karena akan menimbulkan fitnah. Kalo tidak salah sepuluh hari terakhir ramadhan, Aku bersama seorang teman duduk di serambi masjid setelah selesai i'tikaf, Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari, Aku belum juga merasa ngantuk, Malah asyik berdiskusi dengan temanku itu, Tiba-tiba saja aku merasa langit di sebelah selatan amat terang benderang dengan senyum bundar sang rembulan yang dihiasi selimut kabut berwarna kuning dan merah. hatiku merasa tenteram sekali melihat fenomena alam itu. Aku tidak berfikir, Bagaimana mungkin ada bulan berwujud bundar di 10 hari terakhir pada suatu bulan,harusnya bulan terlihat separo, atau hampir sempurna.
Karena sudah capek dan fenomena alam itu juga sudah hilang, hanya berlangsung sekitar 5menit, Aku masuk ke masjid untuk sholat 2rokaat, Aku juga lupa sholat apa waktu itu. Setelah itu aku pulang untuk sahur.
Itu kejadian yang kualami beberapa tahun lalu, saat aku masih menjadi orang baik, Karena sekarang aku merasa bukan orang yang berguna, Bayangkan saja selama bulan Ramadhan aku tidak pernah pergi kemasjid pada waktu malam hari, Untuk tadarus atau i'tikaf bersama teman2 santri atau para ulama kyai. Aku justru lebih sering di warnet untuk melihat video porno pada pagi hari, Biarpun hanya setengah jam, Tapi aku yakin itu terbukti efektif mengurangi pahala puasa, Harusnya aku tadarus minimal 30menit seperti yang aku lakukan jika ke warnet, Jarak dari rumah dengan warnet pun cukup jauh, tiga kilometer, Sedangkan jarak masjid hanya 500meter. Benar2 sebuah wajah kemunafikan dari seorang irul cepu.
Seandainya mas budi ada di sini dan tahu dengan apa yang aku alami pasti dia akan menamparku dengan buku "Tamu2 Allah", Atau habiburrahman el Shirazy pasti akan memukul kepalaku dengan buku "Dalam mihrab Cinta".Benar2 munafik...

Tidak ada komentar: