Senin, 31 Agustus 2020

Sebuah Sinopsis

Tak terasa sudah setahun bersama kalian. Ijinkan saya menulis novel ini sebagai kenang-kenangan. Mohon maaf jika tidak berkenan. Ini baru sebuah sinopsis.

Ketika cinta berada di batas logika



Saya baru lulus Aliyah saat bapak (imam murtasih) mengabarkan kepada saya bahwa bu herni (herni ambarwanti) melamar saya. Beliau adalah orang kaya di desaku, meski bu herni single parent, bu herni bisa membesarkan anaknya, mas huda (syaiful huda) menjadi orang sukses. Namun dari kabar teman-teman didesa seperti nadia (muslihatun nadia), mas huda adalah orang yang sombong.

Ibuku (pujiyanti) tentu bahagia mengetahui kabar ini, namun tidak denganku. Aku mencintai mas fatah. (fathurrahman) Dan dia sekarang sedang menempuh pendidikan sastra arab di cairo. Aku shock saat aku tahu bahwa sofi (syaifi Rohmatillah) juga mencintai mas fatah. Sofi adalah anak bu yati (suariyati), ibu asuhku di panti asuhan “harapan”. Meski aku bukan anak yatim piatu namun aku tinggal di panti asuhan atas permintaan bapak, kebetulan bapak kenal baik dengan bu yati. Di panti asuhan itu aku mengajar ngaji dan kenal dengan mas huda.

Sekarang meski aku sudah menyandang gelar istri pengusaha kaya, namun aku tetap melanjutkan kuliah. Cita-citaku untuk menjadi dokter akan berjalan mudah, karena sudah tidak ada beban finansial. Di kampus aku kenal dengan mas day(ahmad nurul hidayat) dia adalah seniman teater dan juga aktifis kampus. Aku senang menonton pertunjukannya, bahkan ingin sekali main teater bersamanya.

Di perumahan yang aku tinggali, aku juga mengajar ngaji di masjid dekat rumah. Baru sebulan ikut ngajar di sana, aku dapat surat cinta dari pak abdul,(sakdullah) mungkin dia belum tahu kalau aku sudah bersuami, maklum umurku baru 18 tahun, dan umurku dituakan 2 tahun agar bisa menikah. Mas huda punya teman yang kasar sekali dengan perempuan, namanya fauzi,(tol’an fauzi) dia suka menggoda istri orang. Bahkan lagu viral saat ini “bojomu semangatku”, sudah diciptakan oleh mas fauzi sepuluh tahun yang lalu. Meski sering sekali berurusan dengan polisi,karena masalah perempuan. Fauzi tidak pernah kapok. Bahkan sekarang dia berani menggodaku.

Aku punya adik laki-laki namanya farhan, (farihin) dia baru duduk di kelas 6 SD. Dan akubertahan menghadapi kehidupan bersama suamiku karena adikku itu. Bapak dan ibuku tidak pernah tahu masalah besar yang aku simpan sendiri, yang akan menjadi bom waktu dan membunuh diriku.

Mohon maaf bila ada kesamaan nama, karena memang di sengaja. Karakter dalam tokoh ini saya pelajari dari sifat kalian, seandainya novel ini menjadi best seller dan di filmkan setidaknya saya tahu, siapa yang akan dijadikan pemerannya. Semoga saja begitu thesis s2 selesai, novel ini juga selesai. Mohon doa dan saran, kritik yang sifatnya membangun agar menjadi lebih baik.

Nama yang belum disebut bisa tunjuk jari, akan saya pakai untuk konflik dalam cerita saat menulisnya nanti. Terimakasih

1 komentar:

izunrembun mengatakan...

sinopsisnya bagus sekali kang irul .... mudah2 karya nje sukses... amien
namun utk Tokoh mas F iku sangat antagonis sekali. setahuku mas F itu malah dikagumi dan dikejar2 gadis2.