Selasa, 01 September 2020

Diganggu makhluk halus

Sudah hampir tiga hari ini, saya sering sholat tidak konsentrasi, setiap kali konsentrasi selalu buyar, pikiran mblayang kemana-mana, ingat kerjaan dan lain sebagainya. Ada sebagian orang yang bilang bahwa itu dibuat oleh manusia. Namun jika aku tidak percaya, karena jika aku percaya bahwa ada kekuatan lain selain tuhan yang bisa merubah manusia, maka aku akan menjadi syirik. Jadi untuk menjaga perasaan mereka aku bilang saja kalau aku juga percaya, namun nyatanya tidak.

Kadang ada rasa ingin marah sendiri, teriak-teriak seperti orang gila. Entah apa sebabnya saya juga gak tahu, perasaan diganggu oleh mahluk lain sering muncul jika dalam kondisi seperti itu. Namun guruku pernah berpesan bahwa orang yang rutin membaca alquran dan melaksanakan sholat insya allah tidak akan diganggu oleh mahluk halus, hanya harus yakin dan percaya bahwa semua mahluk halus itu juga sama seperti kita, ciptaan allah. Untuk itu harus saling sapa meski menggunakan bahasa yang berbeda.

Tapi karena saya manusia biasa, perasaan merasa diganggu oleh orang dengan perantara mahkuk halus pun sering muncul, terlebih tetangga sebelah yang berada di Jakarta dulu pernah mempermasalahkan tanah yang sekarang saya tempati. Karena istri saya hanya anak angkat dari yang punya tanah, sedangkan dia adalah keponakan. Orang yang punya tanah tak lain adalah pak lik dari istri saya, jadi status kami adalah sama-sama keponakan, sedangkan paklik tidak mempunyai anak. Untuk itu beliau mengangkat keponakan sebagai anaknya dengan harapan besok kalau meninggal ada yang mendoakan dan merawat musholla. Karena paklik juga seorang kyai meski kelasnya hanya kyai kampung.

Bapak kandung saya pernah mewanti-wanti jangan sampai menjadi perpecahan apalagi pertengkaran antar saudara, karena barang warisan. Kasihan mereka yang sudah meninggal yang meninggalkan warisan tersebut, tentu mereka berharap anak cucunya bisa hidup damai dan sejahtera diatas tanah yang telah mereka wariskan. Namun kenyataannya mereka malah saling bertengkar dan rebutan tanah warisan. Untuk itu saya diam saja ketika beberapa hari saudara yang datang dari Jakarta merubah batas tanah.

Bahkan sambil bersendau gurau saya bilang pada istri saya, mungkin dia tidak tahu adzab bagi orang yang suka mengambil tanah orang lain, kuburannya sempit dan akan dihimpit bumi. Sungguh mengerikan. Meski tak sampai ke akhirat, hukuman itu sudah dating sekarang, meski sebetulnya tidak ada sangkut pautnya namun ada orang yang menghubungkannya juga ke masalah tanah tersebut.

Istrinya selingkuh dengan tetangga sebelah dan sekarang minta cerai. Padahal mereka sudah mempunyai seorang anak, secara otomatis anak tersebut akan tinggal bersama neneknya, sedangkan ibu bapaknya bekerja ditempat lain karena sudah cerai, jujur aku tidak pernah mendoakan seperti itu, toh mereka juga masih saudara, mana mungkin aku tega mendoakan keluarga sendiri berpisah dengan anak/istrinya. Karena yang namanya doa buruk pasti akan kembali juga kepada kita. Maka jika mendoakan orang, doakanlah yang baik meski orang itu kita benci, begitu pesan guru saya.

Dan perasaan sering tidak konsen itu mungkin didoakan oleh orang tersebut atau mungkin karena saya sedang banyak masalah, saya tidak tahu pasti yang jelas ketika sholat empat rokaat, ada perasaan bahwa sholat saya baru 3 rokaat, ataupun kalau sudah empat rokaat ada perasaan sholat yang saya lakukan terlalu banyak. Ah entahlah aku juga gak tahu mana yang benar mana yang salah, bingung.

Tidak ada komentar: