Minggu, 23 Agustus 2020

Terimakasih Mr. Khoirun Nafa

Pelatihan Bahasa Inggris yang saya ikuti akhirnya selesai juga. Target satu bulan pelatihan yang saya ikuti mulai 1 juli 2020 molor menjadi dua bulan. Pelatihan yang dibiayai oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (KEMNAKER RI) dikelola oleh Balai Latihan Kerja Komunitas Al Ianah yang berada di Jl. Diponegoro lr.8 Kecamatan Cepu. Pelatihan ini diberikan secara cuma-cuma untuk warga Indonesia yang masih menganggur, khususnya bagi mereka yang ter-PHK karena covid-19. Duka mengikuti pelatihan bahasa inggris sangat banyak, diantaranya harus menghapalkan vocabulary (kosakata) agar pinter ngomong inggris, belum nanti grammar (tata bahasanya). Sukanya saya bertemu dengan teman-teman baru, dan tutor yang berkualitas. Namanya Khoirun Nafa, asli Rembang. Pernah belajar bahasa inggris di kampung inggris Kediri. Sebuah kampung yang sangat fenomenal, yang terletak di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Jawa Timur. Kenapa dikatakan istimewa? karena seluruh warga kampung tersebut bahasa percakapan yang dipakai sehari-hari adalah bahasa inggris. Meski ada beberapa yang memakai bahasa Indonesia atau jawa. Saya sendiri secara pribadi ingin kursus disana, agar bisa cepat ngomong inggris.

Orang jawa berkata, iso mergo bioso, bisa karena biasa. Lingkungan yang sering melafalkan bahasa inggris secara tidak langsung akan merespon kita untuk bisa ngomong bahasa inggris, karena hampir tiap hari kita mendengar kosakata bahasa inggris yang diucapkan oleh warga. Mr. Nafa, begitu kami memanggilnya, Usianya baru 23 tahun. Lima belas tahun lebih muda dari saya. Namun bahasa inggrisnya sangat bagus. Pernah ngajar di berbagai tempat, salah satunya di sekolah rakyat yang ada di Desa Getas, Kecamatan Cepu. Namun perjalanan cintanya tak semulus bahasa inggrisnya, putus-nyambung putus nyambung, setidaknya itu yang pernah diceritakan kepada kami para peserta pelatihan bahasa inggris. Namun bagi saya itu hal yang sangat biasa, mengingat mereka masih sangat muda dan pemikiran mereka masih sangat labil.

Pelajaran berharga yang bisa saya petik dari Mr. Nafa adalah jangan pernah malu untuk ngomong bahasa inggris, bahkan dia pernah melihatkan kepada kami sebuah video yang berisi tentang orang amerika yang memberitahukan bahwa jika kamu stuck di grammar, sehingga tidak bisa bahkan bingung mau memakai tensis yang mana, just say English. Bicaralah bahasa inggris semampumu. Kami orang amerika yang menggunakan bahasa inggris pasti akan faham. Meski grammar kalian salah, jadi bakar saja buku kamu tentang grammar. Just speak up loudly, with English!

Tapi bagi saya pribadi itu sangat tidak masuk akal, bagaimanapun yang namanya tatabahasa dalam berucap baik itu menggunakan bahasa inggris atau bahasa arab sangat diperlukan. Meskipun bahasa inggris adalah bahasa yang mudah dan tidak berjenis kelamin seperti bahasa arab, namun perkembangan bahasa inggris sangat pesat, oleh karena itu bahasa inggris ditetapkan sebagai bahasa dunia nomor satu.

Hal yang tidak saya suka dari Mr. Nafa tentunya ada, terutama saat dia berucap “don’t speak animal” ketika kami menggunakan bahasa Indonesia, artinya jangan berbicara bahasa binatang. Bagaimana mungkin saya orang asli Indonesia mengatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa binatang? Sangat keterlaluan, meski maksudnya adalah jangan ramai saat pelajaran atau gunakan bahasa inggris saat berucap meskipun salah. Namun saya sangat tersinggung sekali saat dia berkata “don’t speak animal.” Mungkin dia perlu dapat pelajaran pendidikan kewarganegaraan, untuk cinta Indonesia termasuk bahasanya.

Terlepas dari semua itu, bahasa inggris sangat menyenangkan, dan Alhamdulillah pelatihannya sudah selesai, pagi hari sebelum saya berangkat ke taman wisata geni langit untuk closing ceremony saya mendapat email dari kemnaker, bahwa saya lulus pelatihan bahasa inggris, dan semoga saya bisa menggunakan bahasa inggris saat bertemu dengan orang asing. Terimakasih Mr. Khoirun Nafa

Tidak ada komentar: