Kamis, 26 September 2019

menuju propinsi jawa tengah

akhir 2018 aku beberapa kali ke semarang, ibukota propinsi jawa tengah untuk mengikuti test CPNS. besar harapanku di usiaku yang sudah genap 35 tahu aku akan menjadi abdi negara. aku optimis bahwa diusia terakhir mengikuti test CPNS aku akan diterima. namun kehendak tuhan berbeda dengan apa yang aku cita-citakan. meski aku lolos ke tahab SKB namun perolehan rangkingku di nomor 34. padahal yang dibutuhkan untuk guru fiqh se jawa tengah adalah 33. dengan tangis yang tak bisa keluar dari mulutku, dengan airmata yang tak bisa mengalir dari mataku. aku terima takdir tuhan dengan lapang dada. karena guruku pernah berpesan jangan pernah putus asa. gagal adalah kesuksesan yang tertunda. awal tahun 2019 aku diangkat sebagai petugas PPK (panitia pemungutan Kecamatan) di kota cepu. meski gaji yang kuterima tidak seberapa namun aku bahagia bisa ikut mensukseskan program pemerintah lima tahun sekali. sayang jabatan itu hanya berlangsung selama enam bulan, karena pemilu 2019 dilaksanakan di bulan april. setelah masa jabatan itu habis, aku kembali disibukkan dengan kegiatan sekolah mulai dari penerimaan peserta didik baru dan masa orientasi sekolah. karena di sekolah kami tidak ada TU, maka aku ditunjuk sebagai TU sementara untuk menyelesaikan masalah administrasi sekolah seperti penulisan ijasah dan membuat surat keluar/masuk. fasilitas yang aku dapatkan adalah internet gratis yang hanya bisa di akses di sekolah. kesempatan ini tidak aku sia-siakan, aku lalu mencari info tentang beasiswa di kemenag. begitu tahu ada aku langsung mendaftar. dan alhamdulillah aku di terima di program pascasarjana universitas wahid hasyim semarang dan mengambil konsentrasi ilmu fiqh. karena ijasahku hanya linear dengan mapel fiqh. maklum aku adalah sarjana hukum islam (SHI). kini aku memulai hidup baru disemarang, berat rasanya meninggalkan anak istri, namun demi harapan agar masa depan lebih baik dan terjamin aku menjalani semuanya dengan ikhlas. dari sekolah memberikan ijin untuk cuti belajar selama dua tahun, dan aku disini bertemu dengan teman-teman baru. guru fiqh se-jawa tengah yang jumlahnya ada 17 orang. dengan niat tholabul ilmi ilal lahdi, umtuk mencari ridho tuhan. semoga aku bisa menyelesaikan studi ini tepat waktu, karena ini adalah beasiswa. artinya jika molor seperti s1 dulu sekolahnya harus bayar sendiri. mohon doanya ya teman-teman semua.

Tidak ada komentar: